Rabu, 20 Juli 2011

8 Cara untuk memafkan dan melupakan *forgive and forget

Menghilangkan kemarahan dan melupakan kepahitan adalah salah satu cara yang bagus untuk menjaga sikap, kesehatan dan hubungan dengan orang-orang di sekitar anda. Karena itu, seorang pembicara terkenal bernama Karen Salmansohn mengajarkan 8 cara bagi anda untuk mulai memaafkan dan melupakan.

Seorang wanita bijak sedang berjalan-jalan dengan muridnya yang masih muda. Tiba-tiba, seorang lelaki pemarah berkusi roda datang menuju ke arah mereka dengan sangat cepat dan tergesa-gesa, dan seenaknya mendorong wanita yang menghalangi jalannya itu. Wanita itu terjatuh ke area rerumputan yang sangat berlumpur.

Kemudian sang wanita berteriak kepada lelaki berkusi roda itu, “Semoga kamu mendapatkan semua yang kamu hendaki!” Si anak muda, tercengang atas respon wanita bijak, berkata padanya: “Aku bingung. Aku tidak mengerti, mengapa kamu berkata seperti itu kepada lelaki yang berkelakuan buruk seperti tadi?” Wanita bijak pun menjawab, “Karena seorang lelaki yang bahagia tidak akan pernah seenaknya mendorong seorang wanita ke tanah berlumpur.”

Apakah anda setuju dengan jawaban si wanita bijak? Berikut adalah 8 strategi untuk melepaskan anda dari rasa sakit hati dan ingin balas dendam dalam situasi yang sangat tidak menyenangkan sekalipun, dengan cara melepaskan pengampunan. Mulailah hari ini!

1.Panjatkan Doa

Setiap kali perasaan marah kepada seseorang mulai memasuki pikiran anda, katakana pada diri anda sendiri: “Kita semua adalah orang baik dan menyenangkan, yang kadang-kadang bisa kehilangan arah.” Berdoalah bagi orang tersebut untuk menemukan kembali jalannya ke arah yang lebih menyenangkan – cara yang sama seperti sang wanita bijak yang mendoakan lelaki yang menabraknya

2.Fokus Untuk Mengucap Syukur

Berusahalah untuk tidak mencari kebahagiaan dari luar ke dalam. Sebaliknya, belajarlah untuk mengucap syukur agar anda mendapat kebahagian yang berasal dari dalam (jiwa, hati and pikiran) ke luar. Bila anda mengijinkan kebahagiaan datang hanya pada saat terjadi hal-hal menyenangkan diluar dugaan anda, maka kebahagiaan itu akan selamanya menjadi perasaan yang berubah-ubah dan tidak pernah tinggal diam dalam diri anda. Kebahagiaan harus selalu muncul dari dalam! Saat anda terpacu untuk fokus kepada segala kesalahan dan ketidakberuntungan anda di dunia, segera tinggalkan itu semua, dan mulailah menghitung berkat-berkat anda dengan cara menuliskan 5 aspek dalam hidup yang anda hargai. Adalah sebuah kebiasaan yang baik untuk dengan sengaja mengakhiri hari anda dengan cara seperti ini untuk tetap fokus.

3.Carilah Apa Yang Bisa Anda Pelajari

Banyak orang Buddha menganggap kesulitan atau masalah besar sebagai tanda bahwa mereka sudah tua dan berpengalaman – semakin besar problemnya, semakin dekat kepada adanya pencerahan. Percaya atau tidak, mengubah pandangan anda bahwa hal-hal buruk yang terjadi dalam hidup anda hanyalah sebuah tes untuk menilai karakter anda, adalah langkah yang menggembirakan. Jika anda merasa tertantang untuk melakukan hal baik sekarang, bertanyalah pada diri anda apa yang menantang anda. Kesabaran? Rasa simpati? Kemampuan untuk bertahan? Pengampunan? Pikiran yang terbuka? Nilai-nilai positif apa yang harus anda kembangkan lebih lanjut? Mulailah sekarang sebelum terlambat!

4.Jaga Cara Pandang Anda

Jika anda sedang mengarungi waktu dan tantangan yang berat, ingatlah bahwa masalah itu hanyalah sebagian kecil dari hidup anda – bukan hidup anda seluruhnya. Adalah sebuah hal yang baik bagi anda untuk terus-menerus ingat akan cara pandang ini – “ini hanyalah sebagian, bukan seluruh hidup saya”, sehingga anda tidak akan membiarkan masalah itu benar-benar menguasai anda. Ingatlah lagu ini: “The best is yet to come!” – yang terbaik bagi anda akan segera datang!

5.Belajarlah Dari Pengalaman

Kembangkanlah cara pikir “murid, bukan korban”, yaitu untuk mempelajari sesuatu dari ketidakberuntungan anda, dan bukan meratapi nasib anda yang dirugikan. Berjanjilah kepada diri anda bukan hanya untuk melepaskan diri dari situasi dimana emosi anda menjadi buruk dan tidak terkendali, tetapi juga mencegah dan menghindari situasi yang sama kedepannya.

6.Tinggalkan Dendam Anda

Ingatlah sebuah quote luar biasa dari Carrie Fisher ini: “Dendam adalah racun yang kau minum, dengan harapan bahwa orang lainlah yang akan meninggal”. Sadarilah bahwa saat anda dendam kepada seseorang, anda bukan hanya menyakiti diri anda sendiri, tetapi juga mengijinkan orang itu mengontrol emosi anda – dan anda tidak mau melakukan hal ini.

7.Tetap Pada Pendirian

Jika anda membalas kebencian dengan kebencian, kemarahan dengan kemarahan, kepahitan dengan kepahitan, anda sebenarnya mulai menjadi bagian dari masalah tersebut. Pilihlah untuk tidak menjadi seperti mereka, dan berusahalah untuk tetap menjadi orang yang mencintai sesama, peduli sesama, dan selalu bahagia.

8.Membalas Dendam Dengan Cara Positif

Cara terbaik untuk membalas dendam adalah untuk hidup sukses dan bahagia. Latihlah diri anda untuk secara konsisten memiliki pikiran dan perbuatan yang baik dna positif, maka energy dari dalam diri anda akan menarik lebih banyak lagi orang baik dan hasil yang baik juga. Seperti yang dikatakan Albert Einstein, “Anda tidak bisa memecahkan suatu masalah dengan cara menempatkan diri anda dalam energi negative, dimana masalah itu muncul.” Jadi, untuk selalu fokus pada pikiran yang positif, ulangi perkataan ini sepanjang hari anda: “Mengasihi, mengampuni, melupakan, dan berdamailah

belajar untuk memafkan dan melupakan

Ada sebuah cerita mengenai dua orang sahabat yang berjalan melalui gurun pasir. Pada suatu kali dalam perjalanan itu, mereka bertengkar,dan salah seorang dari mereka menampar pipi yang lain.

Orang yang mendapat tamparan terluka hatinya, tapi dengan tanpa mengatakan sepatah kata pun, ia menulis di pasir: "HARI INI TEMAN BAIKKU MENAMPAR PIPIKU".

Mereka melanjutkan perjalanan sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi di sana. Waktu itu orang yang menerima tamparan dan sakit hatinya, tenggelam dan temannya berhasil menyelamatkannya. Setelah pulih dari rasa takutnya, ia menulis di sebuah batu: "HARI INI TEMAN BAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU".

Teman yang telah menampar dan menyelamatkan sahabatnya, bertanya,"Mengapa setelah saya menyakitimu kamu menulis di pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?" Yang ditanya tersenyum dan menjawab: "Saat seorang teman menyakiti kita, kita harus menuliskannya di pasir, dimana angin maaf akan bertugas menghapusnya, dan saat sesuatu yang hebat terjadi, kita harus memahatnya di batu kenangan di hati, dimana tidak ada angin yang dapat menghapusnya." Belajarlah untuk menulis di pasir.

6 cara memafkan diri sendiri

Anda pernah merasa bersalah sehingga tidak bisa memafkan diri sendiri? Anda menyesal seumur hidup sehingga tidak bisa menerima perbuatan anda sendiri?

Untuk keberapakalinya ada seorang teman yang curhat tentang hal tersebut. Ternyata memang memaafkan diri sendiri menjadi persoalan sebagian orang. Anda pernah berbuat salah? Manusia memang sering kali berbuat salah, hal tersebut memang lumrah. Bahkan Adam pun pernah melakukannya. Namun permasalahanya adalah ketika kesalahan tersebut begitu besar sehingga orang tersebut sulit memaafkan diri sendiri. Penyesalan yang sulit untuk dihapuskan.

Saya sendiri pernah mengalami penyesalan yang begitu besar dalam hidup ini. Saya pernah mengabaikan sahabat terbaik saya karena kesibukan saya. Bahkan membalas sms saja sampai tidak sempat. Padahal saya tahu saat itu dia membutuhkan saya. Dan penyesalan terjadi ketika beberapa saat kemudian saya mendapat kabar bahwa sahabat saya tersebut telah meninggal dunia. Saya menyesal karena belum mampu menjadi sahabat yang baik bagi dia.
Memang waktu itu saya sempat tidak menerima diri sendiri. Penyesalan selalu datang belakangan. Kesalahan yang sulit diterima oleh diri sendiri. Namun saya sadar, menyalahkan diri sendiri tiada gunanya. Saya tahu Tuhan maha Pengampun. Saya harus bisa memaafkan diri sendiri, mengambil hikmahnya dan melangkah ke depan.
Berikut ini beberapa cara Aagar Anda bisa memaafkan diri sendiri
1. Akui dan ikhlaskan

Akui kesalahan yang Anda buat. Sadari bahwa hal tersebut memang seharusnya tidak Anda lakukan. terimalah semua itu dan ikhlaskan. Kembalikan semua itu kepada Yang Maha Agung.
2. Membuka diri

Bukalah diri Anda. Bukalah hati dan pikiran Anda. Janganlah menghakimi diri, bahwa Anda selalu salah atau penuh kelemahan. Ingat masih ada potensi yang Anda miliki. Gali kembali potensi dan keluarkan semua.
3. Yang Anda miliki adalah SEKARANG

Masa lalu tidak dapat Anda ubah. Kesalahan apapun yang Anda lakukan, Anda tidak bisa kembali lagi ke masa itu dan mengubahnya. Yang Anda milki adalah sekarang. Fokuslah pada apa yang Anda miliki sekarang. Fokuslah pada apa yang bisa Anda lakukan SEKARANG
4. Ambil hikmahnya

Ambil pelajaran dari apa yang sudah Anda lakukan. kesalahan yang Anda lakukan adalah pelajaran berharga. Jangan sampai Anda melakukannya lagi. Coba gali mengapa Anda bisa melakukannya. Ambil hikmah dari kejadian tersebut. Bayangkan bila situasi tersebut kembali terjadi. Apa yang Anda lakukan agar Anda tidak mengulang kesalahan yang sama. Buat perencanaan. Dan pastikan Anda sekarang melangkah dengan benar.
5. Coba bicarakan dengan sahabat, keluarga atau professional

Coba bicarakan dengan orang dapat Anda percaya. Salah satu faktor kesalahan yang sering kita buat adalah kurangnya informasi yang kita dapat. Saat kita mencoba menceritakan sesuatu dengan sesorang. Orang tersebut mungkin mempunyai pandangan yang berbeda. hal ini akan membantu kita menghadapi tantangan kedepannya. Dan bisa jadi menjadi solusi atas permasalahan yang ada
6. Mencoba “tantangan” baru

Saat kita belum bisa memaafkan diri, kita akan sulit mencoba hal baru. Jika Anda melakukan kesalahan dalam menjalin hubungan, maka Anda akan kesulitan untuk melakukan hubungan baru. Namun bila Anda sudah mulai memaafkan diri Anda. Anda harus berani untuk mencoba hal baru. Jangan pernah takut untuk melakukan kesalahan lagi. YAKINLAH bahwa Anda BISA!! :)